Enam dekade kemudian, lebih dari 3.000 orang telah berhasil mencapai puncak tertinggi di dunia tersebut. Sebanyak 227 orang diketahui tewas saat mencoba mendaki.
Namun gunung mana saja yang paling berbahaya untuk didaki?
5. Siula Grande, Peru (6344 meter)
Siula Grand telah lama dijuluki gunung paling mematikan di Amerika —
utara dan selatan — setelah merenggut nyawa puluhan pendaki.
Dataran
tinggi di Peru ini, puncak tertinggi 6344 meter di Andes, memiliki
sisi barat yang hampir vertikal, yang baru bisa ditaklukkan pada 1985.Namun pendakian pertama lebih terkenal karena kisah yang mengerikan untuk bertahan hidup, yang menginspirasi film "Touching the Void" (2003).
Pria asal Inggris Joe Simpson ditinggalkan dalam keadaan tewas oleh teman dan kompatriotnya Simon Yates, setelah jatuh dari ketinggian 30 meter ke dalam jurang es.
Namun Simpson berhasil bertahan hidup dari walaupun mengalami patah kaki saat jatuh ke dalam jurang es tersebut dengan cara merayap di sepanjang gletser selama tiga hari.
4. Everest, Nepal/Tibet (8848 meter)
Gunung ini adalah gunung tertinggi di dunia dan sudah menelan beberapa
korban nyawa, tetapi yang mengejutkan, Everest bukan gunung paling
berbahaya di dunia.
Sekitar 3.000 orang berhasil menaklukkan puncak tertinggi gunung tersebut, 273 tewas.Namun, Everest – yang dikenal orang Tibet dengan nama Chomolungma, atau ‘Ibu Suci’ selama berabad-abad sebelum orang Inggris memberi nama Gunung tersebut pada 1865, bukan berarti boleh dilupakan.
Dengan ketinggian di atas 8800 meter di puncak Himalaya, terdapat Death Zone yang terkenal. Hampir selalu terjadi kematian di sini.
Pada level ini, udara sangat tipis. Orang yang tidak pernah melakukan aklimatisasi (penyesuaian) minimal selama tiga bulan, akan kehilangan kesadaran dalam tiga menit di sini.
Medan yang tidak ramah, angin kencang, dan suhu di bawah nol derajat juga membuat penyelematan menggunakan helikopter tidak mungkin dilakukan, jadi para pendaki yang terjebak di tempat ini akan tewas.
3. K2, Cina/Pakistan (8611 meter)
Satu dari setiap empat orang yang berjuang mencapai puncak gunung ini tewas.
Namun pegunungan di Himalaya ini (yang berbeda dengan Everest, tidak pernah didaki pada musim dingin) seperti menjadi kutukan bagi pendaki wanita.
Wanda Rutkiewicz asal Polandia adalah wanita pertama yang berhasil mencapai puncak gunung ini pada 1986.
Selama 18 tahun kemudian, lima wanita yang berusaha mendaki gunung ini meninggal.
Edurne Pasaban dari Spanyol akhirnya berhasil mematahkan kutukan tersebut pada 2004 — dan dia tetap hidup sampai sekarang.
2. Mont Blanc, Prancis/Italia (4810 meter)
Mont Blanc, Gunung terbesar di Eropa, hanya separuh ukuran Everest — tapi lebih banyak makan korban jiwa.
Hingga 100 pendaki meninggal setiap tahunnya di gunung ini, yang menjadi perbatasan antara Prancis dan Italia, dan hampir 8.000 pendaki tewas sejak pendakian pertama dilakukan.
Jumlah korban sebanyak ini karena, Mont Blanc berada di antara Alpen dan jantung Eropa, semakin banyak orang berusaha mendaki puncak gunung es ini dibanding gunung yang lain.
Gletser, yang juga terkenal dengan nama Death Mountain atau White Killer, sangat berbahaya karena longsor yang sering terjadi.
Pada musim panas lalu, sembilan pendaki tewas karena salju longsor sepanjang 150 meter.
1. Annapurna, Nepal (8091 meter)
Annapurna yang rentan longsor adalah gunung paling berbahaya.
Hanya 130 orang yang berhasil mencapai puncak. Dua dari lima pendaki meninggal, membuat gunung ini memiliki tingkat kematian paling tinggi sedunia.
Puncak Nepal, yang hanya berada di urutan ke-10 tertinggi di bumi, adalah gunung pertama dari 14 Eight Thousanders (gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000 meter) yang diukur pada tahun 1950.
Namun reputasi gunung ini yang menakutkan membuat hanya sedikit pendaki yang berani menjelajah gunung ini.
Gunung ini dikelilingi Kali Gandaki Gorge, 5.486 meter dari puncak dan merupakan lembah terdalam di bumi. Selain itu, sering terjadi badai kejam yang dapat memicu longsor, yang dapat membunuh Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar